Rabu, 07 Mei 2014

Khat Riq’ah

'Syahru Romadhonalladzi..'
Bismillah....
 
   Dalam pembelajaran kaligrafi di berbagai tempat, khat Riq'ah menjadi khat yang paling pertama untuk dipelajari, diseababkan karena kaidahnya yang tidak terlalu 'ribet' dan mudah untuk menuliskannya, serta pada umumnya tidak memiliki harokat (tanda baca). Riq’ah adalah salah satu gaya khat ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan, bahwa penggagas dan peletak dasar-dasar kaidah khat Riq’ah adalah Mumtaz Bek, seorang konsultan d zaman Sultan Abdul Majid Khan sekitar tahun 1280 M. Posisi khat Riq’ah berada di antara khat Diwani dank hat Siyaqat, dimana Mumtaz Bek sangat masyhur dengan keahliannya di bidang Diwani seperti para kaligrafer selainnya. Tujuan awal diciptakannya tulisan ini adalah untuk mempersatukan seluruh kaligrafi bagi seluruh pegawai kerajaan, sehingga mereka hanya menulis dengan satu gaya khat dalam semua tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintahan. 

Khat Farisi

"Wabil Waalidaini Ihsaanaa"
Bismillah....

    Apa yang ada dalam pikiran anda ketika mendengar kata "farisi"..?? Yup, mungkin ada yang menjawab, itu adalah salah satu nama belakang dari salah seorang sahabat Rasulullah yang menjadi pahlawan dengan ide cemerlangnya saat perang Khandak. Sesuai dengan namanya, beliau berasal dari Farisi (Persia), Iran.
     Seni telah bersentuhan dengan jiwa bangsa Iran semenjak dahulu kala sebagai warisan dari nenek moyang mereka bangsa Saman yang sebelum Islam menulis dengan khat Pahlevi. Gaya ini merupakan nisbah ke Pahle, suatu kawasan antara Hamadan, Isfahan dan Azerbaijan. Saat Islam menaklukkan negeri Persia, masyarakat Iran pun memeluk Islam sebagai agama baru mereka. Melalui pergaulan dengan masyarakat Arab muslim, orang-orang Iran mengganti tulisan Pahlevi dengan tulisan Arab yang kemudian mereka namakan khat Ta’liq. Pada waktu-waktu selanjutnya lahir pula gaya-gaya khat yang lain seperti Nasta’liq dan Syikasteh. Terutama dua tulisan pertama, kerap disebut Farisi saja mengingat asalnya dari Persia. Diantara gaya khat Farisi yang populer dari Iran adalah :

Khat Diwani Jali



Bismillah....
     
     Apa yang ada dalam pikiran ada ketika melihat tulisannya..?? pasti kebanyakan berkata "bacanya gimana y..?? ko' 'rame' banget..??" hehee.. Ini dia nih, khat Diwani Jali, ya.. kalau dilihat dari namanya sih, agak mirip memang dengan khat diwani, itu hal yang di maklumi, karena mereka bersaudara. :-D.
    Khat Diwani Jali merupakan salah satu gaya kaligrafi yang dibuat oleh masyarakat Turki Usmani hasl olahan kaligrafer Syahlan Pasha. Gaya ini dianggap sebagai hasil pengembangan dari khat Diwani ‘Adi. Jali artinya jelas. Baik Diwani ‘Adi maupun Diwani Jali dua-duanya disebut khat Humayuni dan khat Muqaddasi. Humayun maksudnya raja-raja Humayun, sedangkan Muqaddas artinya disucikan, karena gaya ini khusus dipakai menulis para sultan dan sultan adalah bayang-bayang Tuhan di bumi. 

Khat Diwani

Contoh Khat Diwani, karya kaligrafer Mesir
Bismillah...

     Anda menyukai khat Diwani? berarti anda sehati dengan saya. hehee... Khat ini adalah khat yang paling indah dimata saya, betapa tidak, hurufnya seakan menari-nari dan itu adalah salah satu cirinya,, Subhanallah.
     Diwani adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyaraat Turki Usmani. Peletak dasar-dasar kaedah dan ukuran huruf-hurufnya adalah Ibrahim Munif. Tulisan ini mulai populer setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih tahun 875 H. 
     Penamaan Diwani karena dinisbahkan kepada kantor-kantor pemerintah di mana tulisan tersebut digunakan dan dari dewan-dewan pemerintahan itulah khat ini menyebar ke seluruh kalangan masyarakat. Karakter Diwani dikenal dengan putarannya sehingga tidak satu pun huruf yang tak mempunyai lengkungan.

Khat Tsuluts


Contoh Khat Tsuluts
Bismillah.... 

     Kali ini kita akan membahas tentang khat Tsuluts. Jika kita melihat gambar tersebut, pasti tidak asing lagi dimata kita. Yup.. betul sekali, khat ini adalah jenis tulisan yang paling banyak kita lihat, khususnya orang Indonesia, mengapa demikian? karena khat inilah yag paling banyak di gunakan untuk penulisan dekorasi di Mesjid, Musholah dll. Dinamakan Sulus karena ditulis dengan kalam atau pulpen yang ujung pelatuknya dipotong dengan ukuran sepertiga (sulus) goresan kalam. Ada pula yang menamakan “khat Arab” karena gaya ini merupakan sumber pokok aneka ragam kaligrafi Arab yang banyak jumlahnya sesudah khat Kufi.
     

Selasa, 06 Mei 2014

Khat Naskhi

Khat Naskhi  (Hadits Rasulullah)
Bismillah....
      Alhamdulillah, semoga kita semua masih diberi kenikmatan oleh Allah. Saya yakin, dalam hal kaligrafi, khat ini adalah yang paling mudah, pastinya anda bisa sedikit tersenyum karena mudah membacanya dibanding dengan khat lainnya.. hehe. mengapa demikian? tentu saja, karena ini adalah khat yang dipakai dalam tulisan Al Qur'anul Karim (mushaf). Tentunya sangat "mengharukan" jika ada seoarang yang mengaku muslim namun tak mengenalnya. Tulisan diatas adalah penggalan hadits dari Rasulullah saw, yang artinya, "Barangsiapa yang berian kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam". Artinya, ketika kita tak mempunyai kekuatan tuk berkata yang baik, maka tentunya diam adalah pilihan yang tepat, daripada kita mengatakan hal yang buruk, jika kita mengaku orang yang beriman.

      Khat Naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Arab Hijaz dalam bentuknya yang paling akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum masa kenabian. Selanjutnya gaya tulisan yang semakin sempurna tersebut digunakan untuk urusan administrasi perkantoran dan surat-menyurat di zaman kekuasaan Islam. Pada abad ke-3 dan ke-4 hijriyah, pola-pola Naskhi bertambah indah berkat kodifikasi yang dilakukan Ibnu Muqlah (272-328 H).